Minggu, 01 Juli 2012

Lanjutan materi

-          Fusible intervacing
Yaitu  :  intervacing yang disalah satu permukaannya terdapat semacam perekat, dapat melekat pada bahan pokok dengan bantuan alat press bertemperatur tinggi.

Fusible intervacing lebih efektif dan efisien, pada perlakuan yang tepat, menghasilkan efek yang mirip atau menyerupai bahan sew – in intervacing. Fusible intervacing tidak bisa diterapkan pada bahan pokok yang tidak tahan panas maupun tekanan, serta bahan yang sangat tebal.
Catatan :  bahan Sew – in Intervacing, hasil lebih bagus dibanding dengan fusible
intervacing.

Jenis Fusible Intervacing :
Ø  Woven ( Tenunan )                                               :
ü  Bahan mulur pada serat arah diagonal.
ü  Tetap pada lungsin dan pakan.
ü  Sifat terlalu kaku ( contoh : hair canvas )
 
Ø  Non Woven ( Bukan tenunan )                              :
ü  Sifat mulur pada pakan
ü  Sifat kurang fleksibel ( misal : intervacing kapas )

Ø  Knit ( Rajutan )                                                      :
ü  Sifat mulur pada pakan
ü  Lebih lembut, mudah dibentuk
ü  Lebih fleksibel

Ø  Weft Insertion ( Kombinasi Tenunan Dan Knit )   :
ü  Sifat hampir sama dengan woven
ü  Pakan  =>  woven
ü  Lungsin  =>  knit


a.      LINING
Adalah sentuhan terakhir, yang menutup bagian dalam busana. Lining bisa dikenal dengan sebutan “ furing “.

Fungsi Lining :
-          Menutup bagian dalam konstrusi busana
-          Menjaga bentuk dari kerusakan / perubahan selama pemakaian.
-          Memberikan rasa hangat.
Syarat – syarat Lining :
-          Nyaman dipakai.
-          Lebih ringan dan halus dari pada bahan pokok.
-          Warna harus serasi dengan warna bahan pokok, karena akan terlihat konstruksi bagian dalam. Dan juga tidak boleh terlalu gelap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar