1. Suit (setelan ) : Satu
stel pakaian yang terdiri dari celana dan jacket yang terbuat dari
bahan kain yang sama.
2. Coat ( mantel) : baju
luar yang dipakai setelah memakai baju lain, dilengkapi dengan
lengan dan panjangnya di
bawah panggul, biasanya ukurannya lebih besar dari baju yang ada didalam.
3. Blazer :
menggunakan bahan yang lebih ringan, lebih pas ditubuh, single -
breasted dengan dua atau
tiga saku, biasanya terdapat sulaman, menggunakan kancing dari besi, dan untuk
kesempatan yang lebih santai.
4. Jacket ( jas ) :
jas pendek, panjangnya biasanya sampai panggul, dipakai setelah
memakai baju atau blus
dengan rok atau celana, dipakai pria, wanita, dan anak – anak.
Ada satu jenis busana
tailoring suit ( setelan ) dengan model yang khusus yaitu
“ THE TUXEDO “
The Tuxedo :
baju yang pada awalnya dipakai untuk jamuan makan malam dengan
kelepak kerah dari
sutera, biasanya berwarna hitam atau biru .
BAHAN BUSANA
TAILORING
Bahan untuk membuatan
busana tailoring dapat diklasifikasikan menjadi
3 yaitu:
1. Bahan pokok
2. Bahan penunjang
3. Bahan pelengkap
KETERANGAN :
1. BAHAN POKOK
Bahan pokok adalah material utama yang harus ada dalam pembuatan busana
tailor, dipakai untuk bahan bagian luar.
Syarat – syarat bahan pokok:
a. Bahan mudah
ditangani / dibentuk
-
Tahan pada temperature tinggi.
-
Tektur tidak terlalu lemas / kaku
b. Bahan yang
berkualitas
-
Bahan untuk busana tailor, disarankan menggunakan
bahan yang mengandung woll dan untuk mengetahui biasanya dilihat pada label
kain ( …….. % woll ).
Cara memeriksa bahan pokok
a. Meremas dan
melepas kembali, yaitu bahan kain diremas kemudian dilepaskan, hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah bahan dapat kembali kebentuk semula.
b. Menekan atau
mendorong permukaan dengan ibu jari untuk mendeteksi permukaan kain apakah bisa
kembali atau tidak. Juga untuk mendetaksi kerapatan benang.
c. Melangsaikan
kain, hal ini dilakukan untuk mengetahui jatuhnya bahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar