Minggu, 01 Juli 2012

Model busana tailoring

Adapun model Duex dan Three Piece, meliputi:

1.      Suit (setelan )  :  Satu stel pakaian yang terdiri dari celana dan jacket yang terbuat dari
bahan kain yang sama.
2.      Coat ( mantel) :   baju luar yang dipakai setelah memakai baju lain, dilengkapi dengan
lengan dan panjangnya di bawah panggul, biasanya ukurannya lebih besar dari baju yang ada didalam.
3.      Blazer              :   menggunakan bahan yang lebih ringan, lebih pas ditubuh, single -
breasted dengan dua atau tiga saku, biasanya terdapat sulaman, menggunakan kancing dari besi, dan untuk kesempatan yang lebih santai.
4.      Jacket ( jas )    :   jas pendek, panjangnya biasanya sampai panggul, dipakai setelah
memakai baju atau blus dengan rok atau celana, dipakai pria, wanita, dan anak – anak.

Ada satu jenis busana tailoring suit ( setelan ) dengan model yang khusus yaitu
“ THE TUXEDO “ 
The Tuxedo          :   baju yang pada awalnya dipakai untuk jamuan makan malam dengan
kelepak kerah dari sutera, biasanya berwarna hitam atau biru . 

BAHAN BUSANA TAILORING
Bahan untuk membuatan busana tailoring dapat diklasifikasikan menjadi  3  yaitu:
1.      Bahan pokok
2.      Bahan penunjang
3.      Bahan pelengkap

KETERANGAN :
1.       BAHAN POKOK
Bahan pokok adalah material utama yang harus ada dalam pembuatan busana tailor, dipakai untuk bahan bagian luar.

Syarat – syarat bahan pokok:
a.      Bahan mudah ditangani / dibentuk
-          Tahan pada temperature tinggi.
-          Tektur tidak terlalu lemas / kaku
b.      Bahan yang berkualitas  
-          Bahan untuk busana tailor, disarankan menggunakan bahan yang mengandung woll dan untuk mengetahui biasanya dilihat pada label kain ( …….. %  woll ).

Cara memeriksa bahan pokok
a.      Meremas dan melepas kembali, yaitu bahan kain diremas kemudian dilepaskan, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah bahan dapat kembali kebentuk semula. 
b.      Menekan atau mendorong permukaan dengan ibu jari untuk mendeteksi permukaan kain apakah bisa kembali atau tidak. Juga untuk mendetaksi kerapatan benang.
c.       Melangsaikan kain, hal ini dilakukan untuk mengetahui jatuhnya bahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar